Klaten mattanews – Puluhan kepala pasar (lurah pasar) diwilayah
Klaten Jawa Tengah, akhir akhir ini dibuat pusing, menyusul menurunnya hasil
pendapatan ristribusi pasar, karena banyak pedagang yang enggan membayar ristribusi
karena sepinya pembeli. Banyaknya sampah yang menggunung disetiap sudut pasar
membuat jumlah pembeli turun dratis.
Beberapa lurah pasar saat ditemui
mattanews mengakui petugas penarik ristribusi mengalami kesulitan saat
melakukan penarikan karcis pada pedagang. Umumnya pedagang enggan atau menunda
pembayaran dengan alasan sepi pembeli. Hal ini dapat dimaklumi karena sejak
mengggunungnya sampah di beberapa titik, suasana pasar jadi sepi.
“ Memang tidak semua pedagang
tidak mau bayar. Umumnya mereka yang tidak mau bayar atau hanya membayar
semampunya, mereka yang letak dasaran daganganya berdekatan dengan tumpukan
sampah. Sehingga dapat dimaklumi karena
kondisinya memang memperihatinkan”, ujar salah satu Lurah pasar yang engggan
disebut namanya.
Kepala UPTD Pasar wilayah Kota
Didik Purwadi didamping lurah pasar tiga lantai Klaten Badarudin, mengakui
adanya penurunan pendapatan dari tarikan ristribusi pasar dalam sepekan ini.
Hal tersebut disebabkan jumlah pengunjung pasar sedikit menurun karena kondisi
pasar penuh dengan sampah dan menimbulkan bau busuk menyengat. Praktis jumlah
pembeli menurun.
Guna mengantisipasi hal tersebut
menurut Didik pihaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak DPU terkait
masalah penanganan sampah. Diakui sudah 5 hari sampah dipasar pasar di wilayah
Klaten tidak diangkut petugas pemungut sampah dari dinas kebersihan PU. Karena jika hal ini terus dibiarkan banyak
pihak yang akan di
rugian.
“ Saya sudah lapor pada atasan
dan langsung melakukan koordinasi dengan pihak PU selaku dinas yang berkopenten
dalam hal penanganan sampah. Kita harapkan dalam waktu dekat sudah ada jalan
keluar, sehingga masalah sampah dapat segera diatasi. Sehingga target pendapatan
pasar dapat terpenuhi. Tapi jika tidak, mungkin sangat sulit bagi
para lurah pasar mencapai target pendapatanya.Ini yang membuat pusing
mereka”, ujar Didik.(tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...